Kampanye Dengan Broadcast SMS Massal, Sekali Klik Pesan Sampai ke Ribuan Pemilih
Mengapa kampanye dengan broadcast sms massal sangat efektif? FAKTA Peningkatan Pengguna Hanphone di Indonesia adalah yang te...
https://softwarequickcount.blogspot.com/2013/12/kampanye-dengan-broadcast-sms-massal.html
Mengapa kampanye dengan broadcast sms massal sangat efektif?
FAKTA
- Peningkatan Pengguna Hanphone di Indonesia adalah yang terbesar di Dunia (contoh : 1 orang bisa mempunyai 2 - 3 no.HP bahkan lebih).
- Jutaan orang telah memiliki HP & sudah pasti memiliki fasilitas SMS .
- Jutaan orang terbiasa melakukan komunikasi dengan SMS.
- Pesan SMS akan diterima langsung dan dibaca oleh orang yang dituju.
- Biaya murah,Target promosi/Kampanye terukur. Branding akan jelas dan terukur dengan respon, karena respon bisa terdata dengan jelas dan pasti.
- Sms kampanye meningkatkan citra diri anda sebagai CALEG/Calon gubernur/ calon bupati/walikota
- Mengirim SMS merupakan sebuah cara untuk memasarkan diri sebagai /Calon gubernur/ calon bupati/walikota (Strategi Branding).
- Memanfaatkan sms kampanye berarti memperluas dan mendekatkan cara berkomunikasi kepada Pengurus/ kader/simpatisan dan masyarakat/ konstituenm sehingga akan menghasilkan informasi penting dan menangkap kebutuhan/keinginan/harapan masyarakat. Sebagai Efeknya adalah dapat mendekatkan komunikasi diri anda sebagai CALEG/Calon gubernur/ calon bupati/walikota dengan pemilih/kontituen
- Sms kampanye juga berfungsi dengan baik layaknya Customer Service yang menerima Pesan Selama 24 Jam tanpa hari libur & istirahat. Tidak hanya mengirim tetapi juga dapat menerima
- Pesan SMS dapat disimpan pada media yang anda miliki (Hardisk, CDROM, Flasdisk), selain itu dapat dicatat pada server SMS dan bisa di export dalam bentuk excel, sehingga memudahkan untuk memetakan kekutan dukungan suara tanpa rekayasa
Kedua,
teknologi
komunikasi dan informasi sudah begitu pesat berkembang. Salah
satunya adalah telpon seluler (handphone) yang sudah masuk keseluruh
pelosok negeri. Meski data survei menunjukkan penetrasi seluler
belum mencapai 100% penduduk, saya pribadi meyakini, sampai akhir
tahun ini, hingga 95% tiap rumah telah ada anggota keluarganya yang
memiliki nomor seluler. Dan lebih dari 60%-nya memiliki lebih dari
satu nomor seluler (Bapak, Ibu dan anak). Angka ini bukan hasil
survei kuantitatif terakhir, tapi melihat begitu cepat perkembangan
penetrasi operator seluler, harga handphone dan pulsa yang murah
dengan iklan yang gencar-gencaran, maka jargon ‘hari gini ga punya
HaPe‘ merupakan hal yang sangat realistis. Itu artinya, handphone
telah menghampiri sangat banyak masyarakat pemilih. Ia menjadi alat
komunikasi dua arah yang efektif dengan daya jangkau yang tinggi.
Ketiga,
SMS
saat ini menjadi trend berkomunikasi yang efektif, hemat, personal
dan sampai pada sasaran. Dengan persaingan antar operator seluler
yang begitu ketat, ditambah dengan larangan kartel harga SMS
(makasih KPPU), harga SMS menjadi sangat murah, bahkan nyaris
gratis. Disisi lain, bisa dikatakan, seluruh SMS yang masuk ke
ponsel seseorang akan dibaca. Ini artinya, pesan yang disampaikan
via SMS akan diterima oleh pemilik nomor hanphone. Terlepas bagaiman
responnya setelah membaca pesan. Sehingga dari sini, jika kita
menyampaikan pesan kampanye kepada masyarakat pemilih melalui SMS,
maka pesan kita akan benar-benar sampai dan dibaca. Betapa ini cara
yang sangat efektif. Lebih hebatnya lagi, pesan SMS ini bisa dijawab
oleh masyarakat pemilih, dengan biaya yang sama dengan pengiriman
SMS biasa, yakni Rp 0,- hingga Rp 150,- saja. Sehingga masyarakat
pemilih dapat merespon, memberi dukungan, menyampaikan masukan,
aspirasi dan hal-hal lain yang mereka bisa sampaikan. Maka
terjadilah komunikasi dialogis antara diri anda sebagai CALEG/Calon
gubernur/ calon bupati/walikota dan masyarakat pemilih.
Keempat,
ide sms kampanye ini semakin memuncak ketika saya membaca artikel
tentang kesuksesan Presiden Obama dan Jokowi dalam kampanye
menggunakan sms center massal. Dengan banyaknya hambatan struktural
untuk kampanye di media cetak dan televisi, serta sulitnya
pemasangan alat peraga bagi kelompok oposisi, maka SMS dan Blog
menjadi sarana yang bebas sensor. Dari sinilah inspirasi
mengembangkan SMS kampanye mendapat legitimasi empiris. Tentu anda
sangat ingat bagaimana Jokowi berkampanye? Tanpa baliho, tanpa iklan
tv yang besar tetap sukses meraih dukungan yang fantastis, dan
ingat! Modalnya juga sangat minim sekali dibandingkan dengan
kandidat lain.
Kelima,
jangan khawatir dengan membayangkan kerepoton dalam mengirim SMS ke
puluhan ribu nomor seluler. Jika dilakukan secara manual, tentu akan
menghabiskan waktu berminggu-minggu. Tapi dengan program SMS
KAMPANYE ARETASOFT, pengiriman ke puluhan ribu nomor bisa dilakukan
hanya dengan sekali ‘KLIK. Dalam satu hari bisa mengirim ke lebih
dari 20 ribu nomor. Itulah gunanya teknologi.
Keenam,
soal harga. Jika mengirim ke seribu nomor, biaya SMS yang
dikeluarkan berkisar hanya Rp 1.000,-. Ya, SERIBU RUPAIH SAJA.
Bahkan untuk mengirim 10 ribu SMS pun hanya membutuhkan maksimal Rp
10RIBU saja. Harga ini juga harga maksimal, karena tarif SMS
masing-masing operator berbeda-beda. Ada yang menawarkan gratis ke
operator yang sama, ada yang kirim 10 SMS gratis 1000 SMS dll,
sehingga tergantung operator yang dipilih.Jika pilihannya tepat,
bahkan biaya SMS dapat dikurangi hingga 50%-nya. Bandingkan dengan
biaya yang dikeluarkan untuk kampanye massal (plus dangdut-an) atau
tebar baliho, spanduk, kaos dan brosur .. !
Sms kampanye sangat perlu bahkan wajib digunakan sebagai bagian cara pemenangan/menarik simpati warga/pemilih dengan tanpa meninggalkan kampanye konvensional, sebab :
Pertama,
Kampanye PILEG/PILKADA/PILPRES idealnya dapat menjangkau masyarakat
pemilih seluas-luasnya, bahkan jika memungkinkan diri anda sebagai
CALEG/Calon gubernur/ calon bupati/walikota ‘menyapa’ semua
pemilihnya. Bahkan sekedar menyapa pun tidak cukup, harus lebih
intens dari itu, yakni berkomunikasi-dialogis. diri anda sebagai
CALEG/Calon gubernur/ calon bupati/walikota memperkenalkan diri,
partai, visi-misi, agenda dan target-target perjuangannya dalam
politik dan perjuangan anda untuk menyalurakan dan memperjuangkan
aspirasi politik masyarakat serta membangun dan mensejahterakan
masyarakat. Begitu pula para Calon diri anda sebagai CALEG/Calon
gubernur/ calon bupati/walikota harus dapat mendengar dan menyerap
aspirasi serta inspirasi masyarakat pemilihnya.Dengan model
kampanye konvensional yang biasa dilakukan, yakni dengan kampanye
massal plus dangdutan, saya kira sulit untuk menghasilkan kampanye
berkualitas, yakni komunikasi-dialogis dengan masyarakat pemilih.
Karena tidak memungkinkan adanya interaksi yang intensif antara diri
anda sebagai CALEG/Calon gubernur/ calon bupati/walikota. Alhasil,
alih-alih menjadi pendidikan politik, kampanye model ini lebih
banyak berfungsi sebagai ‘hiburan’ bagi masyarakat pemilih.
Menghibur memang baik, tapi tidak relevan dengan agenda besar
demokratisasi dan pencerdasan politik masyarakat.Model lain
dari kampanye Pilkada (dan Pilkada) adalah tebar pesona dengan cara;
menempelkan atau meletakkan foto diri di tempat-tempat strategis
seperti tiang listrik sepanjang jalan, baliho di perempatan, spanduk
yang membelah jalan; membagikan kaos bergambar calon, brosur,
kalender, stiker sampai kartu nama. Semua ini lebih banyak sebagai
sarana sosialisasi gambar partai dan diri anda sebagai CALEG/Calon
gubernur/ calon bupati/walikota, tidak sampai pada penyampaian
agenda politik. Apa lagi menyerap aspirasi pemilih. Jadi pada
akhirnya, model begini malah merusak ‘pemandangan’. Lihatlah
betapa jalan-jalan raya begitu ’semarak’ dengan gambar-gambar
calon saat pilkada. Besar-besar dan, -maaf-, narsis. Dan biaya untuk
itu semua sangat besar.
TUNGGU
APA LAGI? JUST DO IT! START ACTION STOP DREAMING
dengan memakai software broadcast sms dari aretasoft, jangan kwatir sms anda nyasar kepada bukanpemilih dapil anda, karena dalam aplikasi kami sudah disesuaikan dengan data DPT. Jadi nomor-nomor yang terdaftar disystem kami adalah nomor-nomor pemilih sesuai dapil anda.